Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Polres Simalungun Gagalkan Peredaran Ekstasi di Wilayah Tanah Jawa

11/07/2025 | 00:12 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-06T17:12:18Z



SIMALUNGUN (bareskrim.com) | Polda Sumut melalui Satuan Narkoba Polres Simalungun berhasil menggagalkan peredaran narkotika jenis ekstasi dengan menangkap tiga pelaku sekaligus mengamankan 10 butir pil ekstasi warna pink bermerek tengkorak yang berasal dari Kabupaten Asahan. 


Penangkapan dilakukan di Jalan Sisingamangaraja, Desa Pematang Tanah Jawa, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, pada Sabtu dini hari, 1 November 2025, sekira pukul 00.30 WIB.


Saat dikonfirmasi pada Kamis, 6 November 2025, sekira pukul 19.00 WIB, Kepala Satuan Narkoba Polres Simalungun AKP Henry Salamat Sirait, S.IP., S.H., M.H., menjelaskan bahwa operasi penangkapan ini berawal dari laporan masyarakat yang peduli terhadap maraknya transaksi narkoba di wilayahnya.


"Pada Jumat, 31 Oktober 2025, sekira pukul 23.00 WIB, personel Sat Narkoba Polres Simalungun menerima informasi dari masyarakat bahwa di Jalan Sisingamangaraja, Desa Pematang Tanah Jawa, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun sering terjadi transaksi narkotika jenis sabu," ucap Kasat Narkoba Henry Salamat Sirait menjelaskan awal mula operasi penindakan.


Berdasarkan informasi tersebut, tim Sat Narkoba langsung bergerak cepat melakukan penyelidikan. Sesampainya di lokasi tersebut, personel melakukan penindakan dan penangkapan terhadap tiga orang yang mengaku bernama Wilson Jansen Sitorus (34 tahun), seorang wiraswasta yang beralamat di Dusun IX, Kelurahan Huta Padang, Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan, Sry Minami Br. Sitorus (29 tahun), tidak bekerja, beralamat di Huta II Ujung Ban, Desa Buntu Bayu, Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun dan Sri Wulandari (24 tahun), seorang ibu rumah tangga yang beralamat di Huta II, Desa Baja Dolok, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun.


"Saat dilakukan penangkapan, para pelaku sedang berada di pinggir jalan dan barang bukti berupa ekstasi sebanyak 10 butir ditemukan dari pelaku Wilson Jansen Sitorus," ujar Kasat Narkoba.


"Menurut pelaku Wilson Jansen Sitorus, narkotika jenis ekstasi tersebut dia peroleh dari seseorang yang bernama Yudi, warga Huta Padang di Bandar Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan," tambah Kasat Narkoba mengungkap mata rantai peredaran narkoba lintas kabupaten.


Temuan ini menunjukkan bahwa peredaran narkotika tidak mengenal batas wilayah administratif. Pelaku utama yang berasal dari Kabupaten Asahan membawa barang haram tersebut ke Kabupaten Simalungun untuk diperjualbelikan, membuktikan adanya jaringan peredaran narkoba antarkabupaten yang harus diberantas.


Dari hasil penangkapan, petugas mengamankan sejumlah barang bukti 10 butir narkotika jenis ekstasi warna pink merek tengkorak dengan berat brutto 4,63 gram, satu unit handphone merek Samsung warna hijau toska, dan satu unit handphone merek Vivo warna biru yang diduga digunakan untuk komunikasi dan transaksi narkotika.


"Kami akan berantas narkotika apapun jenisnya. Tidak peduli dari mana asalnya, siapa pelakunya, dan jenis narkoba apa yang diedarkan, kami akan terus menindak tegas," ucap Kasat Narkoba dengan penuh ketegasan.


Ketiga pelaku saat ini telah diamankan di Mapolres Simalungun untuk menjalani proses penyidikan lebih lanjut. Mereka dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) atau Pasal 112 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun penjara dan maksimal 20 tahun penjara.


Pihak kepolisian juga tengah melakukan pengembangan kasus untuk menangkap pemasok narkotika bernama Yudi yang berada di Kabupaten Asahan. Hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai peredaran narkoba lintas kabupaten dan memberikan efek jera kepada para pelaku kejahatan narkotika di wilayah Sumatera Utara.(r/B/amr)

×
Berita Terbaru Update