Rektor Unimed Kenalkan Program Diktisaintek Berdampak Dihadap Wisudawan -- MEDAN (bareskrim.com) | Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed), Prof Dr Baharuddin ST MPd menyampaikan 5 pokok penting kepada lulusan Unimed antara lain, lulusan dapat menjaga nama baik almamater yang telah membina dan membesarkan, menampilkan diri sebagai insan lulusan Unimed sebagai pembelajar yang tangguh, lincah dan tangkas dengan kemampuan yang selalu mencari pengetahuan baru, terus meningkatkan diri, serta beradaptasi pada perubahan.
Selain itu, tetap menjalin komunikasi dan silaturahmi sesama almamater atau alumni dimanapun berada, melalui Ikatan Alumni Universitas Negeri Medan, memberikan kontribusi berupa masukan, kritik-konstruktif, dan ide kreatif- solutif dalam rangka meningkatkan kualitas almamater yang harus selalu kita banggakan; bukan sebaliknya membangun opini yang dapat merendahkan citra Unimed di masyarakat;
Terakhir, bekerja dengan tulus ikhlas dengan tetap menjaga wibawa dan martabat insan akademis khususnya sebagai keluarga besar Unimed.
Pesan ini disampaikan Rektor saat mengukuhkan 744 wisudawan periode Mei 2025. Dalam prosesi wisuda yang digelar di Auditorium Unimed yang berlangsung selama 2 hari, Rabu dan Kamis (21-22/5/2025).
Adapun ke-744 wisudawan itu berasal dari Program Pascasarjana (4 orang ) Fakultas Ilmu Pendidikan (133) Fakultas Bahasa dan Seni (96) Fakultas Ilmu Sosial (70) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (143). Kemudian Fakultas Teknik (150) Fakultas Ilmu Keolahragaan (83) dan Fakultas Ekonomi (65).
"Upacara wisuda yang saudara ikuti ini, bukan menyatakan bahwa masa belajar saudara telah berakhir. Justru harus saudara jadikan sebagai titik awal perjuangan baru dalam mengimplementasikan kemampuan dan skill yang sudah saudara miliki selama studi di Unimed," kata Prof Baharuddin.
Gelar akademik dan keahlian yang telah saudara peroleh, sambung Prof Baharuddin, harus menjadi modal utama agar mendapatkan kesempatan yang lebih besar untuk berkiprah dan berkarya dalam meniti karir meraih kesuksesan hidup.
Prof Baharuddin juga mengingatkan, tentang program Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi yang baru saja diluncurkan. Program yang dinamai.
"Diktisaintek Berdampak", merupakan arah baru kebijakan pendidikan tinggi, sains, dan teknologi di Indonesia. Program ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, sains dan teknologi.
Program Diktisaintek Berdampak merupakan langkah strategis dan transformatif yang dirancang untuk menjawab tantangan pembangunan nasional dan mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045.
"Pendidikan tinggi tidak hanya berperan sebagai penyedia ilmu pengetahuan, tetapi harus mampu sebagai penggerak utama perubahan sosial dan ekonomi bangsa. 'Diktisaintek Berdampak' adalah gerakan nasional yang berakar pada semangat kolaborasi untuk mewujudkan harapan dan cita-cita bangsa dalam menjawab semua permasalahan bangsa dan masyarakat," kata Prof Baharuddin.
Seluruh aktivitas pendidikan tinggi, sains, dan teknologi, sebut Prof Baharuddin, tidak hanya menghasilkan output akademik, akan tetapi juga output yang dirasakan langsung oleh masyarakat.
"Dalam menyahuti program"Diktisaintek Berdampak" diperlukan lulusan sarjana berkarakter unggul. Yakni individu yang tidak hanya memiliki kompetensi akademik, tetapi perlu memiliki growth mindset, etika, integritas, serta kemampuan soft skills lainnya yang memungkinkan lulusan pendidikan tinggi menjadi pemimpin perubahan di masyarakat dan dunia kerja," kata Prof Baharuddin.
Hal sama disampaikan Ketua Senat Unimed Prof Dr Syawal Gultom MPd. Dikatakan Syawal, setiap tahun, kurang lebih ada 2 juta mahasiswa yang diwisuda di seluruh Indonesia. Mereka bersaing memperebutkan dunia kerja.
"Masalahnya bukan hanya soal keterbatasan peluang kerja, tapi apakah Anda sesuai dengan yang dibutuhkan. Apakah skill atau kemampuan yang Anda miliki dapat menjawab kebutuhan," kata Syawal. (ucup/B)