MEDAN (bareskrim.com) | Sebanyak 9.726 peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Mandiri (UTBK SM 2024) masuk Universitas Negeri Medan (Unimed). Para peserta bersaing memperebutkan 3.050 kursi yang tersedia di 56 program studi (Prodi).
Pada tahun ini, peserta yang UTBK SM di Unimed mengalami kenaikan cukup siginifikan. Tahun lalu jumlah peserta yang mengikuti ujian ini sebanyak 5.012 orang.
Hal itu dikatakan Rektor Unimed, Prof Dr Baharuddin ST MPd saat memantau ujian hari pertama di Kampus Unimed, Jalan Williem Iskandar, Medan, Senin, 22 Juli 2024.
Tahun ini peserta UTBK SM Unimed mengalami kenaikan, jumlahnya 9.726 orang. Sedangkan jumlah yang diterima di jalur ini adalah 30% dari total mahasiswa baru 2024. Jumlah keseluruhan mahasiswa baru yang diterima di Unimed pada 2024 adalah 10.062 orang dari tiga jalur seleksi. Jadi jumlah yang diterima di jalur mandiri 3.050 orang,” kata Baharuddin kepada awak media didampingi Ketua Senat Unimed Prof Dr Syawal Gultom MPd ; Wakil Rektor I Dr Abil Mansyur MSi dan unsur pimpinan Unimed lainnya.
Rektor Baharuddin menambahkan, UTBK SM akan berlangsung 22-23 Juli 2024. Sedangkan hasilnya akan diumumkan pada 30 Juli 2024.
Ditanya program studi paling diminati, Rektor Baharuddin menjelaskan, program studi (Prodi) PGSD masih paling pavorit. Tidak hanya di jalur mandiri, di dua jalur seleksi lainnya, PGSD tetap berada di urutan pertama. Urutan kedua adalah Manajemen, Ilmu Komputer, Akutansi dan Teknik Sipil.
Rektor Baharuddin mengakui, pelaksanaan ujian sejauh ini tidak mengalami kendala. Unimed menyiapkan pengawas sebanyak 222 orang dan 40 orang penanggung jawab lokasi. Sedangkan untuk teknisi IT sebanyak 52 orang.
Disinggung progres kesiapan Fakultas Kedokteran dan UKT, Prof Baharuddin menjelaskan, Fakultas Kedokteran saat ini masih dalam proses persiapan. Sedangkan UKT, jelas Prof Baharuddin, masih belum ada kenaikan.
“Kalau soal Fakultas Kedokteran, masih terus dalam persiapan. Kita juga enggak mau terburu-buru. Dan soal UKT, kurang lebih 5 tahun terakhir ini, belum ada kenaikan,” kata Prof Baharuddin. (ucup/B)